Postingan

Menampilkan postingan dengan label Traveling

Pembuatan Sagu di Tempat Wisata ? Pantai Jazirah - Desa Pastina

Gambar
Berkumpul bersama keluarga dihari minggu atau hari-hari libur lainnya adalah hal yang menyenangkan, sayangnya tidak semua orang bisa merasakan hal tersebut. Bagi perantau ini adalah tantangan terberat dalam menjalani hari-hari, setidaknya ini lah salah satu hal yang kurasakan selama bertugas di Sanana. Namun, hal ini tak lantas membuatku larut dalam kesedihan, nyatanya berlibur sendirian pun bisa menjadi pengalaman menarik yang di lakukan.  Untuk mengisi hari libur di Kota Sanana , aku memilih berkunjung ke salah satu pantai yang ada di Kabupaten Kepulauan Sula tersebut yaitu Pantai Pastina. Pantai ini sebenarnya bernama Pantai Jazirah, namun Masyarakat setempat menyebutnya Pantai Pastina karena berada di desa tersebut, inilah hal pertama yang ku ketahui saat tiba di pantai ini. Di pantai ini, kamu akan diajak untuk mengelilinginya dengan menggunakan perahu sederhana yang terbuat dari kayu. Pemandangan laut yang mempesona tentunya menjadikan tempat ini sebagai referensi wisata bersama

Waka Yoya - Wisata Hutan Mangrove di Kepulauan Sula

Gambar
Selain mengunjungi Pantai Wai Ipa dan Benteng De Verwacthing  di Kepulauan Sula, aku pun menyempatkan diri untuk menikmati pesona Waka Yoya, salah satu tempat wisata yang tidak jauh dari Desa Bajo . Butuh sekitar 10 menit untuk tiba di wisata ini dari Desa Bajo. Waka Yoya merupakan salah satu destinasi yang dikagumi oleh Masyarakat setempat maupun pendatang, bagaimana tidak, disini kamu akan disuguhkan oleh pemandangan mangrove yang lebat. Waka artinya Mangrove, sedangkan Yoya artinya kepiting. Dari nama saja sudah terjelaskan bukan bahwa tempat wisata ini penuh dengan mangrove dan kepiting. Kamu nggak perlu khawatir akan tersesat atau hilang arah saat hendak mengunjungi tempat ini, hehehehhe. Dijalanan besar tempat kendaraan halu halang kamu akan melihat patung kepiting raksasa. Patung ini berdiri kokoh tegak didepan pintu masuk. Saat memasuki gerbang depan, kamu akan berjalan diatas jembatan kayu dengan pemandangan hutan mangrove yang rindang disisi kiri maupun kanan.  Diujung dari

Jiku Merasa - Pantai dengan suguhan Pasir Putih yang Mempesona

Gambar
Menyebrangi lautan menggunakan kapal ferry dari Ibu Kota Provinsi Maluku menuju Namlea dengan waktu tempuh kurang lebih 8 jam, tak afdol rasanya jika tidak  mengunjungi salah satu destinasi yang terbilang recommended di kota Tani itu. Pantai Jiku Merasa, nama destinasi yang membuatku tak sabar untuk mengunjunginya. Jarak dari Pelabuhan Namlea ke pantai ini yaitu 10 KM.  Pantai ini merupakan primadona kabupaten Buru, selain karena suguhan pasir putih yang membentang dipantai ini, kamu juga dapat menikmati sensasi ombak yang begitu tenang. Jika di destinasi Bukit Tatanggo kamu dapat melepaskan segala kepenatan dengan berteriak sambil melihat pemandangan gunung-gunung dari atas bukit, di Pantai Jiku Merasa kamu bisa melepas penat dengan menikmati indahnya desiran ombak. Selain itu, di pantai ini, kamu juga bisa  melakukan snorkling untuk melihat indahnya bawah air laut. Waktu yang tepat untuk kamu melakukan aktvitas  ini adalah mulai dari bulan Maret hingga November yah, tidak direkome

Teduh di Masjid Al-Buruj - Kota Namlea

Gambar
Tenang, sebuah rasa yang akan kamu dapati saat memasuki rumah Allah dan menengadahkan kepala dihadapanNya seraya memohon Ridho atas segala hal yang sedang kamu jalani. Rasa ini pula lah yang aku dapati saat hendak bertandang ke Masjid Agung Al-Buruj , sebuah bangunan Masjid Agung sekaligus merupakan Islamic Center di Kabupaten Buru yang berada tepat di Pusat Kota Namlea .  Nama masjid ini diambil dari Surah Al-Buruj, surah ke 85 pada kitab suci Al-Qur’an yang memiliki arti Gugusan Bintang. Masjid ini resmi digunakan sebagai tempat beribadah umat muslim pada tanggal 02 Februari 2009. kamu tau nggak ? dana untuk pembangunan masjid ini, ternyata berasal dari hasil patungan atau urunan dari masyakarat muslim disana loh. Duh, nggak kebayang kan masjid dengan lahan seluas 25 hektar dan luas bangunan masjid mencapai 2.867 meter persegi itu dibuat dari dana yang hanya berasal dari masyarakat setempat, kira-kira besar anggaran keseluruhannya berapa yah?   Hal lain yang membuatku takjub adalah s

Melipir ke Bukit Tatanggo

Gambar
Sudah tau tempat Hangout atau tempat nongkrong seru di Kota Namlea ? kalau belum tau, yuk mampir dulu ke sini Hallo Kopi-Tongkorongan Asik di Kota Tani . Kali ini aku ingin menceritakan perjalanan ku di salah satu tempat wisata yang bernama Bukit Tatanggo.  Dari Hallo kopi, aku hanya perlu waktu sekitar 10 menit untuk tiba di Bukit tersebut. Perjalanan kesana tentunya memberikan kesan yang meneduhkan, bagaimana tidak, sejauh mata memandang yang kulihat adalah hamparan gunung hijau beserta deretan bukit yang ditumbuhi oleh tanaman kayu putih.  Bukit Tatanggo merupakan destinasi yang masih begitu alami dengan pemandangan yang alam nan asri, sehingga untuk fasilitisas penunjang tidak nampak terlihat disini. Namun, kamu nggak perlu khawatir karena untuk sampai dipuncak bukit ini, sudah ada tangga panjang yang disediakan sebagai akses agar kita lebih mudah sampai keatas, jalur naiknya tidak terlalu curam kok. Sesampainya dipuncak, kamu akan menikmati pemandangan kota dengan sangat jelas d

Kampong Nelayan - Desa Bajo

Gambar
Sebagian dari kita jika mendengar kata “Bajo” pasti yang terbayang adalah Labuan Bajo yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur atau mungkin terbayang daerah-daerah di Sulawesi, bukan tanpa alasan karena kata Bajo sendiri memang berasal dari Pulau Sulawesi. Setidaknya itu pun yang aku bayangkan saat hendak mendapatkan tugas bertandang kesana, namun ternyata Desa Bajo yang aku datangi berada di Provinsi Maluku Utara, Kacamatan Sanana Utara. Kalian pernah nonton film Avatar The Way of Water ? film ini terinspirasi dari kehidupan suku Bajo dan keindahan laut Indonesia. Yups,,, begitulah kira-kira kehidupan masyarakat di Desa Bajo, kecamatan Sanana Utara ini, dimana mereka hidup sangat erat berkaitan dengan laut. Bahkan rumah-rumah yang mereka miliki pun berada diatas laut loh. Sering kita sebut sebagai rumah apung. Rumah yang kamu miliki mungkin memiliki sepetak lahan kecil untuk memarkirkan kendaraan roda dua kamu, atau mungkin sedikit luas untuk memarkir mobil. Tapi, di Desa Bajo hal

Mengulas Kisah Benteng De Verwachting

Gambar
Berada di Sanana Kabupaten Kepulauan Sula untuk menjalankan tugas, lantas tak membuatku berpikir untuk mencari tau tentang destinasi menarik yang bisa dikunjungi selama berada di Kota hasil pemekaran tersebut. Namun, seorang rekan kerja yang pernah bertugas disana menceritakan tentang sebuah benteng yang berada tepat dipusat kota itu, sehingga membuat saya penasaran dan akhirnya memutuskan untuk berkunjung ke benteng yang disebut sebagai Benteng De Verwachting. Butuh waktu sekitar 15 hingga 20 menit untuk tiba dari Desa Bajo ke pusat Kota Sanana menggunakan sepeda motor. Yups,,,, aku memulai perjalanan dari Desa Bajo, desa yang menjadi tempat tinggalku selama bertugas kurang lebih satu tahun. Untuk menemukan Benteng De Verwachting ini tidak sulit kok, selain karena berada dipusat kota, lokasi bentengnya pun berdiri diruas jalan umum, tepatnya didepan Pelabuhan Sanana.  Ketika tiba disana, kamu akan melihat luasnya halaman depan benteng yang kini dijadikan sebagai lapangan untuk berola

Tenang dalam riuhnya suara ombak dan angin sore di Pantai Wai Ipa, Kepulauan Sula

Gambar
Konon katanya perpaduan riuhnya suara ombak dan angin laut disore hari mampu memberikan energi positif dalam diri Ketika seharian bekerja menghadapi hiruk pikuk kehidupan yang begitu keras. Pantai menjadi tujuan utama bagi sebahagian para pekerja keras untuk sedikit merefleksikan isi kepala atau juga menjadi sarana rekreasi bagi keluarga maupun jadi tempat nongkrong untuk kaum anak muda. Pantai Wai Ipa , salah satu pantai yang berada di Sanana, Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara mampu memenuhi hasrat menenangkan diri bagi setiap mata yang tertuju padanya, sajian air laut berwarna biru jernih yang dipadupadankan dengan kerikil-kerikil hitam kecil didasar lautnya mampu menghipnotis para pengunjung. Sore itu tepat pukul 17:15 aku memutuskan untuk ke pantai Wai Ipa setelah seharian penuh mendedikasikan diri menjalankan tugas dan tanggungjawab di Kota Sanana. Bermodalkan hasil searchingan di google serta keberanian bertanya ke abang ojek yang sedang mangkal tepat dipintu keluar pelab