Pergimu meninggalkan Cinta yang Abadi

Hey kamu, iya kamu, bagaimana kabar kamu hari ini? aaargh rasanya aku ingin berjumpa dan menumpahkan rasa rindu yang tak tertahan didalam dada. Rindu ? sebuah kata dan rasa yang tak pernah kurasakan saat aku dan kamu masih ada dalam dunia yang sama.

Ketika langkah kakimu terhenti dan harus melanjutkan kehidupan di alam yang berbeda, aku merasa bahwa ada cinta yang timbul dalam diri dan ada sesal yang tertanam dalam jiwa. Terima kasih untuk ucapan-ucapan manis yang dengan susah payah kau ucapkan bersamaan dengan napas yang berpacu perlahan terhenti dipenghujung hidupmu. 

Aku tau, rasa ini terlambat hadir dalam diri, namun aku tetap bersyukur bahwa diperjalanan akhirmu, kita bisa sama-sama saling memadu rasa dan saling menerima serta melupakan luka yang pernah ada diantara kita.

Dan pada kepergianmu memberikan pelajaran yang berarti bagiku, bahwa apa yang kita anggap buruk belum tentuk buruk dihadapan Allah pun sebaliknya apa yang kita anggap baik belum tentu baik pula disisi Allah.  

Orang yang selama ini ku liat buruk dihadapanku, justru pergi dengan cara yang baik, alam seakan mengisyaratkan bahwa Allah menantimu dengan suka cita. Sampai jumpa pada pertemuan yang abadi.

Izinkan aku untuk selalu menjadikanmu sebagai salah satu alasan untuk mengintrospeksi diriku sendiri dalam pelayaran hidupku yang masih harus kuarungi.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulas Kisah Benteng De Verwachting

Hallo Kopi - Tongkrongan Asik di Kota Tani

Tenang dalam riuhnya suara ombak dan angin sore di Pantai Wai Ipa, Kepulauan Sula